Hacker dikesankan
merusak situs yang diretas, walau umumnya tidak demikian. Mereka
kebanyakan mencari informasi/data penting tingkat tinggi bukan untuk
mencuri/kesenangan, tapi cenderung untuk mengetes, system yang sedang
mereka hadapi.
Sementara cracker dikategorikan sebagai orang yang
memahami jenis pemrograman tingkat tinggi dan sedikit pengetahuan
jaringan. Umumnya cracker membuat kemampuan untuk membuat sebuah program
untuk meng-disfungsikan/me-manipulasi jalur yang seharusnya. Contohnya,
cracker membuat sebuah program agar program yang seharusnya berbayar
menjadi gratis. Cracker tidak terlalu memahami seluk-beluk jaringan
mereka kebanyakan cenderung menyukai segala sesuatu yang bersifat
gratisan.
Satu lagi Phreaker. Nama
phreaker masih jarang terdengar. Phreaker mirip dengan cracker,
sama-sama menyukai gratisan. Bedanya Phreaker lebih fokus ke dalam bug
jaringan/telekomunikasi.
Contoh mudahnya orang bisa menelpon
gratis padahal seharusnya berbayar, atau contoh lainnya seseorang
menggunakan bug yang ada di dalam sebuah perusahaan telekomunikasi
(meskipun tidak diketahui bocornya informasi ini hasil sendiri atau
diberi tahu orang dalam) itu adalah salah satu kegiatan phreaking dan
orang yang melakukannya disebut phreaker. Demikian menurut Rizal (Fachrizal Ahmad Sumardjono), tersangka otak pembobol server pulsa elektrik Telkomsel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
loading..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar