Seperti khasnya negara berkembang, truk bisa dijumpai di seluruh daerah di Indonesia.
Mulai dari truk kecil, sedang, besar dan truk gandeng termasuk trailer. Melihat ukuran dan bobotnya, kendaraan bisa sangat membahayakan apalagi jika terlibat tabrakan dengannya.
Menurut data National Highway and Traffic Safety Administration (NHTSA), 71 % kecelakaan
Truk justru disebabkan oleh kesalahan mobil kecil. Dan bila jatuh korban, perbedaan ukuran yang
sangat besar membuat intensitasnya sangat parah baik pada penumpang serta mobilnya.
Celakanya, laju yang pelan membuat kita sering harus menyalip truk terutama di jalan luar kota. Berikut beberapa jurus aman agar menghindari bahaya saat menyalip si "besar".
- Anda harus memastikan jenis truk, terutama panjangnya. Truk gandeng biasanya memiliki tulisan penanda di belakangnya.
- Tutup kaca Anda yang berada di sisi truk.
- Pastikan jalan di depan dari arah berlawanan cukup aman untuk menyalip. Selain itu Anda juga harus yakin dengan kondisi mobil Anda tak akan kehilangan tenaga saat akselerasi. Gunakan gigi yang pas dan berada di putaran tinggi.
- Jika pengemudi truk menyalakan sein kanan, itu bisa berarti dia memberi tahu Anda ada kendaraan dari depan. Jangan menyalip.
- Pastikan posisi Anda dilihat oleh pengemudi truk.Untuk meyakinkan, Anda harus melihat kaca spion truk.
- Beri kode klakson atau lampu jauh sebelum menyalip. Setelah yakin si pengemudi menyadari sinyal Anda, barulah sah untuk menyalip.
- Saat menyalip fokuskan pandangan Anda ke depan. Pada pandangan mata Anda,truk hanya terlihat sebagai bias di samping. Ini penting, sebab manuver truk (apalagi yang bermuatan) sangat sulit untuk lurus di garis. Bila kebetulan truk sedikit melambung ke arah Anda, dan Iangsung terlihat mata, akan memberi refleks yang membahayakan buat Anda. Jadi tetap fokus ke depan, agar keolengan truk tidak mengagetkan. Toh bila Anda melakukan prosedur pertama dengan benar, pengemudi akan mempersilahkan anda untuk menyalipnya.
- Menyaliplah secepat mungkin. Jangan berlama-lama di sebelah truk.
Dalam kecepatan tinggi butuh waktu lebih lama untuk menyalip. Selain itu, ada tambahan turbulence ( pusaran udara ),terutama dibagian moncong truk. Umumnya akan terdorong ke arah kanan, ketika melewati depan truk.
- Batu kerikil. Baik dari muatan ataupun yang menyangkut di ban truk
- Pecah ban.
Mahalnya harga membuat banyak armada truk menggunakan ban vulkanisir sehingga rentan pecah. Pecahnya ban truk ditandai dentuman keras seperti bom. Jangan panik, dan segera lihat apakah truk yang bannya pecah melakukan manuver berbahanya.
- Sistem pembuangan rem mesin pada unit yang tak terawat, seringkali membuat gas hitam pekat menyembur ke arah anda.
- Truk membutuhkan lebih jarak pengereman 40-60% lebih jauh daripada kendaraan penumpang. Dana jangan keliru, truk tanpa muatan jauh lebih sulit mengerem karena berkurangnya traksi ban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar